Pendahuluan
Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK), terutama karbon dioksida (CO₂), menjadi salah satu tantangan terbesar bagi umat manusia di abad ke-21. Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5°C, emisi karbon global harus dikurangi secara drastis dalam beberapa dekade mendatang. Salah satu teknologi yang sedang dikembangkan untuk mengatasi masalah ini adalah Carbon Capture and Storage (CCS) atau Penangkapan dan Penyimpanan Karbon.
CCS adalah sebuah teknologi yang dirancang untuk menangkap CO₂ yang dihasilkan dari aktivitas industri dan pembangkit listrik, lalu menyimpannya di bawah permukaan tanah untuk mencegahnya masuk ke atmosfer. Teknologi ini diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam upaya mitigasi perubahan iklim, terutama untuk sektor-sektor yang sulit untuk didekarbonisasi seperti industri berat dan energi.
1. Bagaimana Teknologi CCS Bekerja
Proses CCS terdiri dari tiga tahapan utama: penangkapan, transportasi, dan penyimpanan karbon.
a. Penangkapan Karbon
Penangkapan CO₂ adalah langkah pertama dalam proses CCS. CO₂ yang dihasilkan oleh pembangkit listrik atau industri berat, seperti pabrik semen, baja, atau petrokimia, biasanya tercampur dengan gas-gas lain. Teknologi penangkapan CO₂ dapat dibagi menjadi tiga jenis utama:
- Penangkapan pasca pembakaran: CO₂ dipisahkan setelah bahan bakar fosil dibakar, menggunakan pelarut kimia yang menyerap CO₂ dari gas buang.
- Penangkapan pra-pembakaran: CO₂ dipisahkan sebelum bahan bakar dibakar, dengan mengubah bahan bakar fosil menjadi gas sintesis (syngas).
- Penangkapan oksigen: Pembakaran bahan bakar dilakukan dengan oksigen murni, menghasilkan gas buang yang sebagian besar terdiri dari CO₂.
b. Transportasi Karbon
Setelah CO₂ berhasil ditangkap, langkah selanjutnya adalah mengangkutnya ke lokasi penyimpanan. Transportasi CO₂ biasanya dilakukan dengan dua cara:
- Pipa: Sistem pipa bawah tanah atau di atas tanah digunakan untuk mengalirkan CO₂ ke tempat penyimpanan.
- Transportasi Laut: Untuk lokasi yang jauh, transportasi melalui kapal dapat digunakan untuk membawa CO₂ cair ke lokasi penyimpanan.
c. Penyimpanan Karbon
Penyimpanan CO₂ dilakukan di lokasi yang aman berdasarkan kondisi geologis yang sesuai. Beberapa metode penyimpanan karbon yang digunakan adalah:
- Penyimpanan dalam formasi geologis: CO₂ disuntikkan ke dalam lapisan batuan bawah tanah yang dalam.
- Penyimpanan dalam reservoir minyak dan gas: CO₂ disuntikkan ke ladang minyak atau gas yang sudah tidak aktif.
- Penyimpanan dalam formasi batuan yang kaya mineral: CO₂ bereaksi dengan mineral alami untuk membentuk karbonat yang stabil.
2. Manfaat Teknologi CCS
Teknologi CCS menawarkan beberapa manfaat utama dalam upaya mengatasi perubahan iklim:
- Pengurangan Emisi CO₂: CCS dapat mengurangi emisi dari sektor industri yang sulit didekarbonisasi.
- Menjaga Keandalan Energi: CCS memungkinkan dunia tetap bergantung pada energi fosil sambil mengurangi dampak lingkungannya.
- Penyimpanan Karbon Jangka Panjang: CCS menyediakan metode jangka panjang untuk mengurangi konsentrasi CO₂ di atmosfer.
- Peluang untuk Ekonomi Baru: CCS dapat membuka peluang ekonomi baru dalam industri pengangkutan dan penyimpanan karbon.
3. Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi CCS
Meskipun CCS menawarkan potensi besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:
a. Biaya Tinggi
Penerapan CCS masih sangat mahal, dengan biaya penangkapan CO₂ mencapai antara USD 50 hingga USD 100 per ton.
b. Infrastruktur yang Dibutuhkan
Implementasi CCS memerlukan infrastruktur yang memadai, termasuk pipa transportasi dan fasilitas penyimpanan geologis yang aman.
c. Risiko Kebocoran Karbon
Penyimpanan CO₂ di bawah tanah membawa risiko kebocoran, meskipun teknologi penyimpanan dirancang untuk meminimalkan potensi tersebut.
d. Dukungan Kebijakan dan Regulasi
Suksesnya implementasi CCS sangat bergantung pada kebijakan dan regulasi yang mendukung, termasuk insentif untuk mendorong investasi.
4. Peran CCS dalam Mencapai Target Iklim Global
CCS memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pencapaian target perubahan iklim global. Menurut IEA, teknologi CCS dapat menyumbang hingga 20% dari total pengurangan emisi global yang dibutuhkan untuk menjaga pemanasan global di bawah 2°C pada tahun 2050.
5. Kesimpulan
Carbon Capture and Storage (CCS) adalah teknologi yang menjanjikan untuk membantu mengurangi emisi karbon. Meskipun menghadapi tantangan, CCS dapat menjadi bagian penting dari strategi global untuk mengatasi perubahan iklim.
Referensi
- International Energy Agency (IEA). (2020). The Role of Carbon Capture, Utilisation and Storage in the Global Energy Transition.
- Global CCS Institute. (2021). Global Status of CCS 2021 Report.
- Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). (2021). Sixth Assessment Report: The Physical Science Basis.